Minggu, 23 September 2007

Berwisata ke Dermaga Wisata Waduk Mrica di Banjarnegara

Oleh: Rosyidah Purwo

Setalah otak dipress untuk menyelesaikan soal-soal ujian, tentunya butuh hiburan dong. Enaknya kemana ya…? Bingung? Nggak usah bingung. Datang aja ke Banjarnegara. Sebuah daerah yang terkenal dengan Dawet Ayu-nya. Dah tahu bukan? Yah, di Banjarnegara, ternyata menyajikan sebuah objek wisata yang tak kalah menariknya dengan objek wisata yang terdapat di daerah lain.

Kenal dengan nama PLTA Panglima Besar Jendral Soedirman? Atau nama Waduk Mrica? Ya, itu dia! Objek wisata Dermaga Wisata namanya. Objek wisata ini berupa pemandangan alam asri yang dipadu asrikan dengan danau buatan atau bendungan. Waduk ini merupakan waduk terbesar di ASIA Tenggara lho. Wow, besar sekali!

Di sini kita dapat menikmati indahnya pemandangan alam dan udara segar pegunungan. Yang menjadi objek wisata utama di Dermaga Wisata adalah Pemandangan alamdan pemandangan air bendungan yang membentang luas sekali seperti danau.

Pada hari libur, objek wisata ini dipenuhi pengunjung. Biasanya adalah mereka para remaja SMA. Untuk masuk ke objek wisata ini, cukup membeli tiket mausuk sebesar Rp. 2000, 00. Murah meriah bukan?

Waduk ini dibangun pada tahun 1982 dan selesai 1987. Lama banget bukan? Dengan memiliki kedalaman 230 meter. Huuu dalam sekaliiii. Nama sebenarnya dari PLTA ini adalah PLTA Panglima Besar Jendral Soedirman. Namun, karena letaknya di desa Mrica, PLTA ini lebih sering disebut dengan PLTA Waduk Mrica

.Pada mulanya tujuan dibangunnya PLTA ini adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Banjarnegara namun, seiring dengan berjalannya waktu, PLTA ini dijadikan sebagai objek wisata selain juga masih digunakan sebagai sumber tenaga listrik di daerah Banjarnegara.

Objek wisata Dermaga Wisata dibuka pada tahun 1989. Bersamaan dengan diresmikannya lapangan Golf yang berada di bagian barat waduk Mrica.

Mengingat luasnya objek wisata ini, alangkah baiknya apabila hendak berkunjung ke lokasi ini menggunakan sepeda motor atau kendaraan pribadi. Dengan menggunakan kendaraan pribadi, dapat mengurangi lelah sekaligus juga dapat berkeliling mengitari waduk.

Jangan takut kecewa, sebab disepanjang waduk disajikan pemandangan alam yang sangat indah dan asri. Kita juga dapat melihat indahnya pemandangan kaki bukit Lawe.

Jika tidak ada kendaraan sendiri, di objek wisata ini juga disediakan jasa angkutan berupa ojek dan becak. Tapi biasanya meraka hanya mengantar dari pintu masuk sampai ke objek wisatanya saja. Untuk menggunakan jasa ini dikenai biaya sebesar Rp. 5000, 00 per orang.

Pintu masuk menuju ke lokasi ini dibagi menjadi dua yaitu pintu masuk utara dan selatan. Sangat mudah untuk menemukan kedua pintu masuk ini sebab letaknya di tepi jalan raya.

Di objek wisata ini juga disediakan spead boat dan perahu bagi mereka yang ingin berkeliling waduk Mrica melalui jalan air. Cukup dengan membeli tiket sebesar Rp. 10.000, 00 untuk spead boat dan Rp. 1000, 00 untuk perahu. Tinggal pilih sesuai selera.

Mengingat besarnya bendungan ini, tentunya kita berpikir, dari mana sumber airnya? Ternyata bendungan ini mengambil airnya dari sungai Serayu. Itu lho, sungai terpanjang di Jawa Tengah. Ada juga sih yang mengatakan mengambil airnya dari mata air di daerah Mrica yang berasal dari lereng pegunungan Dieng. Konon ceritanya mata air ini tidak pernah mengering, meskipun kemarau panjang melanda.

Lapangan Golf dan Hutan Pinus
Berkunjung ke objek wisata ini rasa-rasanya kurang puas jika tidak mencicipi bermain golf. Ya, di objek wisata ini juga terdapat lapangan golf. Lapangan ini dibuka untuk umum. Jadi, siapa saja dapat menggunakannya.

Dengan membayar uang sewa lapangan sebesar Rp. 30.000, 00 kita dapat menikmati bagaimana rasanya bermain golf. Tapi harus membawa peralatan main sendiri sebab pihak pengelola wisata tidak menyediakan.

Di objek wisata ini juga terdapat hutan pinus. Hutan pinus ini sengaja dibuat oleh pihak pengelola PLTA dengan tujuan untuk menghindari terjadinya erosi tanah di sekitar waduk. Pada awalnya, daerah hutan pinus ini berupa lahan pertanian penduduk yang kebanyakan ditanami palawija.

Lelah berkeliling di objek wisata ini, kita dapat menikmati suguhan makanan yang sudah disediakan dikantin-kantin. Ada Bakso, Mi Ayam, Mi Rebus dan lain-lain. Makanan ringan juga disediakan juga di sini.

Jangan kaget jika harganya lebih mahal dengan makanan yang dijual di luar objek wisata ini. Tapi jangan khawatir, meskipun harganya sedikit lebih mahal kita masih tetep bisa kok menikmati makanan di kantin. Tidak sampai mencapai ratusan ribu. Nah, bagaimana? Siap untuk berlibur?

Tidak ada komentar: