Selasa, 23 Maret 2010

Nenek Tua dan Sarang Semut

Oleh: Rosyidah Purwo
Suatu sore, setelah kepulangannya dari rumah sakit Santa Elishabet, nenek tua bertemu dengan salah satu pasien di rumah sakit tersebut.

Ia bercerita mengenai sakit yang diderita cucunya, yaitu tentang benjolan di salah satu bagian anggota tubuhnya.

Atas saran dari kawan baru tersebut, nenek tua menelpon dan berkonsultasi ulang dengannya. Lalu kawan baru itu memberikan sebungkus obat tradisional.

Menurut cerita dari nenek tua, yang sempat saya tanya tentang bungkusan itu, bahwa bungkusan tersebut adalah sarang semut hutan Irian Jaya.

Aku geleng-geleng kepala. Ada-ada saja manusia ini. Sarang semut bisa dijadikan obat. Weleh, weleh, weleh.

Pojok Istana Mungil, 23-03-10

1 komentar:

Anonim mengatakan...

novel yang sangat menarik untuk dibaca