Minggu, 06 Juni 2010

Pak Polisi yang Berwajah Damai dan Mesra

Oleh: Rosyidah Purwo
Minggu pagi, 06 Juni 2010, 08.00 wib. Seperti biasa saya melakukan rutinitas. Jalan-jalan di Alun-alun Purwokerto, sampai mentok di komplek PKL Jl. Ragasemangsang, Purwokerto. Namun kali ini saya agak kesiangan.

Pukul 06.00 wib biasanya saya sudah siap dengan pakaian rapi untuk hunting makanan pagi plus supplement otak, harian Suara Merdeka Minggu. Namun karena baju-baju bersih saya sudah meminta untuk segera disetrika, maka pagi ini aku harus menyelesaikannya. Terpaksa jalan-jalan ditunda 2 jam lamanya.

Dengan langkah bergegas seperti hendak mencari barang yang hilang, aku menelusuri sepanjang Jalan Masjid, Alun-alun.

Pagi itu. Sepanjang jalan Masjid dan Jalan Pungkuran, terlihat penuh oleh parkiran mobil dan sepeda motor. Beberapa tukang parkir terlihat siap siaga berjaga di sana. Beberapa polisi dan Brimob juga terlihat siap siaga mengamankan di sana. Rupa-rupanya Alun-alun Purwokerto sedang ada event. Salah satu ORMAS, Muhammadiyyah kabupaten Banyumas sedang mengadakan tabligh akbar.

Dalam perjalanan, aku berpapasan dengan sepasang suami istri yang sedang asyik ngobrol. Terlihat begitu mesra dan romantis.

“Berapa harganya?” tanya si Bapak yang mengenakan seragam polisi, pagi itu.
“Mahal bangeeet…” kata si Ibu berkerudung ungu, tulus dan lembut sambil memegang sebuah bros cantik ala Rabbani.

Ia duduk di tepi jalan sambil memegangi kepalanya. Pusing barangkali, begitu pikirku sesaat waktu itu. Sementara si Bapak yang mengenakan seragam polisi duduk di atas sepeda motornya dengan posisi kaki terselempang ke samping. Ia menatap ke arah Ibu dengan tatapan sayang dan penuh cinta.

Aku tersenyum. Ahhh….ternyata ada kedamaian di wajah pak polisi, mesra lagi, batinku saat itu.

Pungkuran Street
060710,09.55wib.

Tidak ada komentar: