Selasa, 08 Juni 2010

Ibu Gendut dan Seekor Kambing Jantan

Oleh: Rosyidah Purwo*)
Memang yang namanya kreatif itu tidak ada batasannya. Apapun itu, jika dilihat mampu mendatangkan uang, pasti akan dibuat sebuah kreatifitas (model baru) yang orang lain belum pernah merasakannya. Model baru jadi, masyarakat mau mengkonsumsi(pakai/beli), uang-pun datang.

Yah, barangkali adanya jaman yang semakin edan ini memang mengharuskan orang untuk selalu berpikir kreatif dan mandiri. Sebab jika tidak, hanya akan menjadi tontotan dan bahan tertawaan. Bahkan bahan ejekan dan gunjingan.

Ada sebuah cerita menarik tentang “kreatif” ini. Suatu sore menjelang malam. Karena ada hal yang harus saya penuhi, saya bergegas menuju minimarket Alfa Mart. Dengan gaya berjalan seperti biasa, tergesa dan cepat, saya meyusuri komplek jalan Masjid, di Alun-alun.

Alfa Mart sudah di depan mata. Sebelum masuk ke dalam, saya tebarkan pandangan di sepanjang Alun-alun Purwokerto. What?! Begitu batinku. Antara heran, kaget, kagum, nek, dan…bingung campur aduk jadi satu. Aku melihat sebuah pemandangan yang unik.

Terlihat seekor kambing bertanduk indah, dituntun oleh seorang bapak-bapak setengah tua. Wajahnya terlihat lelah dan letih. Jenggot hitam pendeknya terlihat kotor dan semrawut. Ah, pemandangan yang tidak perlu dilihat!

Seekor kambing menarik sebuah kendaraan mirip dengan delman hanya bentuknya lebih kecil dan lebih pendek. Terlihat di dalamnya ada seorang ibu yang tengah asyik menikmati tubuhnya ditarik oleh seekor kambing jantan kecil dan renta. Sambil kepalanya manggut-manggut mengikuti irama musik yang berdendang. Idih, ini orang. Gak punya otak apa, ya? Batinku saat itu, sebab merasa kasihan melihat kambing renta menarik seorang ibu muda yang aduhai gendutnya.

Sebab rasa penasaran yang tinggi, saya memerhatikan dengan seksama perihal delman yang tidak mirip delman. Dari roda sampai kusirnya, bahkan sampai kambing dan jenggot kambingnya.

Aku sempat geleng-geleng kepala melihatnya. Di depan bagian bawah terdapat tulisan “DELDOMB”. Aku tidak tahu apa artinya. Aku hanya menerka-nerka saja, Delman Domba kali ya, begitu kataku lirih pada diri sendiri.

Ada-ada saja orang jaman sekarang…ingin mendapat uang segalanya dilakukan. Ya…kreatif si kreatif…tapi yang manusiawi dong. Masa kambing dijadikan kendaraan. Kasihan kambingnya. Kalau yang naik anak kecil ya, lumrah. La ini ibu-ibu gendut. Aduh, si ibu ini tidak punya perasaan kali, ya?!

Pojok Sekolah, Purwokerto City
09 Juni 2010, 11.22wib.

Tidak ada komentar: