Jumat, 26 November 2010

Belajar Asyik Dengan ‘Reketek-Jegrek’


Oleh: Rosyidah Purwo*)

Siang itu, udara cukup panas. Di gedung bertingkat dua RSDBI Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto terlihat sepi. Jam pelajaran di masing-masing kelas tengah berlangsung.
Sebuah kelas tampak rapi dan hangat. Seorang ibu setengah tua sedang menyampaikan pelajaran. Sesekali tampak senyum dan tawa dari anak-anak.

Sebuah rumus matematika yang cukup rumit untuk usia anak-anak sekolah dasar ia ajarkan dengan semangat yang menggebu, totalitas, dan penuh percaya diri. Penampilannya selalu energik dan penuh senyum. Tegas dan disegani, kadang lucu, kadang menyeramkan.

Sebagaimana umumnya, anggapan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang menakutkan, membosankan, dan menyebalkan masih melekat erat pada anak-anak di jenjang sekolah dasar.

Seperti yang dialami pada sepupu saya. Suatu hari ia berkata, “aduh, aku pusing. Besok matematika”. Begitulah ungkapannya saat keesokan harinya ada pelajaran matematika. Bahkan pengalaman diri pribadi. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, kerap kali mengalami pusing dan enggan mengikuti pelajaran yang satu ini. Ditambah dengan gurunya yang bermuka seram dan suaranya yang berat. Hiii…menakutkan!

Namun tidak bagi guru yang satu ini. Meskipun ia tegas orangnya, namun hampir setiap anak selalu menantikan dirinya dan pelajarannya. Meskipun sedikit tegang, namun anak-anak selalu merasa asyik dengan pelajarannya.

Dengan dua kata yang menjadi jurus andalannya, sekaligus menjadi bahan kesukaan anak-anak akan dirinya, ia menyampaikan materi itu. Kata itu adalah ‘Reketek-Jegrek’. Dengan ‘Reketek-Jegrek’ itu, pada UASBN 2009-2010 lalu, ia memecahkan rekor sebagai guru terbaik dengan perolehan angka 10 untuk mata pelajaran matematika pada sebanyak 31 anak!

Siapa dia? Endah Suminar

Tidak ada komentar: